Kehadiran Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup merupakan wujud nyata tanggungjawab Badan Pengurus Yayasan Berita Hidup untuk membangun Tubuh Kristus di Indonesia pada umumnya, dan Gereja Kristen Alkitab Indonesia (GKAI) pada khususnya. Hal itu nampak dari usaha untuk terus memperhatikan secara cermat kebutuhan dan perkembangan gereja, karena Badan Pengurus Yayasan Berita Hidup yakin bahwa Sekolah Teologi yang tidak menjawab kebutuhan gereja hanya akan mengganggu perkembangan pelayanan.
Tahun 1974 – 1975
Merupakan masa rintisan cikal-bakal Gereja Kristen Alkitab Indonesia. Kebutuhan utama saat itu ialah tersedianya sebanyak mungkin tenaga penginjil. Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka Berita Hidup membuka pendidikan teologi di Jakarta, dengan nama Institut Alkitab Jakarta (INALTA) yang pendidikannya dilaksanakan secara intensif selama satu tahun, dan kurikulumnya menitikberatkan penginjilan. Siswa yang diterima, tanpa persyaratan ijazah, asal telah lahir baru dan meyakini panggilan Tuhan.
Tahun 1975 – 1978
Dari sudut pandang amanat agung Yesus Kristus, dalam pelayanan Berita Hidup periode tersebut merupakan masa penginjilan dan penjemaatan, bukan hanya penginjilan seperti tahun 1974 – 1975. Untuk menunjang penginjilan di daerah-daerah di luar Jakarta, maka Berita Hidup membuka Institut Alkitab Surakarta di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1978, serta menyelenggarakan kursus penginjilan di Lawang dan Banyuwangi, Jawa Timur pada tahun 1978. Untuk proyek penjemaatan, maka INALTA Jakarta ditingkatkan menjadi pendidikan selama tiga tahun dengan persyaratan penerimaan ialah Ijazah minimal SLTP. Kurikulum dititikberatkan pada penginjilan dan pendirian serta pengorganisasian jemaat-jemaat baru.
Tahun 1978 – 1982
Periode tersebut masih merupakan masa penjemaatan tetapi penekanannya bukan lagi pada sekedar “melahirkan” jemaat-jemaat tetapi pada “pendewasaan” jemaat-jemaat melalui penggembalaan yang baik dan intensif. Untuk itu, maka kursus penginjilan di Lawang ditingkatkan menjadi Institut Alkitab Jawa Timur dan dipindahkan ke Tuban, pada tahun 1979 dan kursus penginjilan di Banyuwangi ditingkatkan menjadi Sekolah Alkitab Banyuwangi, pada tahun 1982. Sedangkan program INALTA Jakarta ditingkatkan dengan membuka program sarjana muda, dan setelah berselang dua tahun, yaitu pada tahun 1980 segera ditingkatkan ke program Stratum satu dengan syarat bahwa mahasiswa yang diterima adalah yang berijazah minimal SMTA. Kurikulum Sekolah-sekolah Teologi tersebut masih mementingkan penginjilan, pendirian dan pengorganisasian jemaat-jemaat baru, tetapi ditambah dengan dimensi baru yaitu penekanan pada metode dan ketrampilan penggembalaan jemaat yang tepat.
Tahun 1983 – 1992, Status Izin Operasional
Dalam periode tersebut, kepentingan Penginjilan, Perintisan jemaat, Pengorganisasian dan Penggembalaan jemaat masih ditekankan, tetapi pada saat itu muncul kebutuhan yang baru yaitu kepemimpinan. Dengan gencarnya gerak penginjilan, dan aktifnya upaya pendirian serta penggembalaan jemaat-jemaat sejak 1974 sampai 1982, maka pertumbuhan Gereja Kristen Alktitab Indonesia (GKAI) merupakan satu “ledakan” yang hebat, tetapi sekaligus membawa tantangan baru, baik dari dalam maupun dari luar. Gereja Kristen Alkitab Indonesia (GKAI) telah mempunyai wadah organisatorisnya berupa Majelis Umum untuk kepengurusan tingkat Nasional dan Majelis Wilayah/Daerah untuk kepemimpinan tingkat daerah/Wilayah, serta majelis jemaat untuk kepemimpinan di tiap jemaat lokal. Tetapi tenaga-tenaga untuk kepemimpinan di berbagai level/tingkat organisasinya, sangat perlu ditingkatkan baik secara kuantitas maupun secara kualitas, sejalan dengan perkembangan Gereja Kristen Alkitab Indonesia (GKAI) dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, Berita Hidup, melalui Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup yang dikelolanya berupaya menjawab tantangan dan kebutuhan baru tersebut. Hal itu diawali dengan melakukan berbagai langkah efisiensi dan efektifitas. Kantor Pusat Berita Hidup dipindahkan dari Jakarta ke Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1988 dan kantor-kantor Perwakilannya diberbagai daerah dihapuskan pada tahun 1991. Demikian juga, Inalta Jakarta dilepaskan dari naungan Yayasan Berita Hidup tahun 1989 dan kegiatan pendidikan teologi yang dikelola Yayasan Berita Hidup dipusatkan hanya di Inalta Surakarta, dan untuk itu Sekolah Alkitab di daerah-daerah dihapuskan. Inalta Surakarta, segera ditingkatkan untuk membuka program Stratum Satu Teologi, dan namanya diganti menjadi Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup, pada tanggal 15 Juni 1989.
Tahun 1992 – 1998, Akreditasi Ulang
Ada empat dimensi yang sangat perlu dipertimbangkan dalam masa ini. Yaitu kegiatan Berita Hidup, peraturan pemerintah tentang pendidikan di Indonesia, pertumbuhan gereja dan penginjilan yang sesuai. Yayasan Berita Hidup, waktu itu, mulai mengelola Sekolah-sekolah umum yaitu Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama; juga mengadakan Kelompok Tutorial di Pusat-pusat pemeliharaan harian (Day Care Center = DCC), dan memberikan bimbingan di banyak Kelompok Asuhan. Kegiatan-kegiatan itu menuntut pemenuhan kebutuhan akan adanya guru Pendidikan Agama Kristen. Dari sisi Pendidikan di Indonesia, pemerintah telah menetapkan bahwa di setiap Sekolah baik negeri maupun swasta, harus ada pelajaran agama untuk setiap siswa sesuai dengan agama yang dianutnya. Itu berarti dibutuhkan sebanyak mungkin guru-guru agama Kristen untuk terjun mengemban amanat tersebut,yang sekaligus merupakan pintu terbuka untuk penginjilan. Dari sisi pertumbuhan gereja, melalui studi intensif, diperoleh kesimpulan bahwa untuk terjadinya pertumbuhan gereja, maka peranan pendidikan Kristen dalam jemaat lokal sangat besar dan sangat menentukan. Keinsyafan akan hal itu telah menyebabkan gereja- gereja di negara-negara maju dan berkembang mengangkat seseorang yang bertugas khusus dalam penanganan pendidikan Kristen di setiap jemaat lokal. Hasilnya telah terbukti luar biasa. Dimensi yang keempat ialah upaya menciptakan metode penginjilan yang sesuai. Situasi di Indonesia telah meningkatkan kesadaran kita bahwa diperlukan adanya satu pendekatan di dalam penginjilan yang lebih sesuai dan tidak menimbulkan gejolak, dalam
arti tetap mengupayakan realisasi Tri kerukunan umat beragama. Untuk itu, jalur pendidikan merupakan salah satu cara yang sangat baik. Berdasarkan keempat dimensi tersebut, maka mulai 1992 Badan Pengurus Yayasan Berita Hidup memutuskan untuk membuka program Stratum Satu Pendidikan Agama Kristen di STT Berita Hidup, yang wisuda perdananya dilakukan pada akhir tahun akademik 1996/1997, dan terus dikembangkan sampai sekarang ini bersama-sama dengan Program Studi Teologi. Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup mendapat status Terakreditasi dengan SK Menteri Agama No 527 Tahun 1998. Di samping itu sejak tahun 1998 STT Berita Hidup diberi hak untuk mengikuti ujian negara baik program S1 Program Studi Teologi maupun Pendidikan Agama Kristen.
Tahun 1998 – 2004
Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup terus mengembangkan diri dengan program pendidikan PAK dan Teologi. Untuk peningkatan Guru-guru Pendidikan Agama Kristen di sekolah, maka STT Berita Hidup 1999 membuka program kelas intensif di kota Pati dengan jumlah 125 mahasiswa. Pada tahun 2002 membuka program Intensif di Salatiga dengan jumlah 23 mahasiswa. Selain program Stratum Satu STT Berita Hidup terus mengembangkan diri untuk membuka program Stratum Dua Master of Art (MA). Hal ini diwujudkan guna memenuhi kebutuhan STT Berita Hidup baik kebutuhan ke dalam maupun ke luar. Kebutuhan ke dalam yaitu meningkatkan kualitas dosen-dosen dengan pendidikan S1 diwajibkan mengikuti program S2, hal ini sesuai anjuran pemerintah agar mahasiswa program S1 harus diajar oleh dosen-dosen lulusan S2. Untuk kebutuhan keluar, STT Berita Hidup memikirkan kualitas pelayan-pelayan gereja, baik para pendeta, gembala dan guru PAK, bahkan aktivis gereja agar mengembangkan diri dengan belajar kembali akan lebih mengefektifkan pelayanan gereja serta lembaga Kristen lainnya. Program Stratum dua sudah mendapat rekomendasi dari Bimas Kristen Departemen Agama Kantor Wilayah propinsi Jawa Tengah. Untuk selanjutnya diajukan untuk diakreditasi ke Dirjen Bimas Kristen Departeman Agama Republik Indonesia di Jakarta. Selain telah mendapat rekomendasi dari Departemen Agama Kanwil Jateng, juga telah mendapat rekomendasi yang baik dari Tim Evaluasi Internasional AMG (kalangan Berita Hidup) pada bulan April 2003. Pada semester gasal tahun Akademik 2003/2004 program S2 selain program Master of Art (MA) ditingkatkan menjadi program Magister Teologi (M.Th), mengacu kepada SK Bimas Kristen Departemen Agama RI, tentang prosedur dan ketentuan penyelenggaraan program strata dua. Program S2 yang diselenggarakan pada Tahun Akademik 2002/2003 mendapatkan rekomendasi dari Bimas Kristen Departemen Agama Kantor Wilayah Propinsi Jawa Tengah. Surat Rekomendasi no WK.7/d-BA.01.1/425/2003. Program Studi yang diselenggarakan adalah program MA untuk Program Studi Kepemimpinan Kristen/ Manejemen Gereja dan Program Studi filsafat/Sosiologi Agama. Dengan keluarnya panduan dan kurikulum S2 untuk Magister Teologi (M.Th) dari DITJEN BIMAS KRISTEN DEPAG RI tahun 2004, maka STT Berita Hidup segera mengembangkan program MA menjadi program Magister Teologi dalam tiga Program Studi yaitu Kepemimpinan Kristen/ Manejemen Gereja, Filsafat Agama dan Sosiologi Agama dan Pendidikan Agama Kristen.
Tahun 2005 – 2009
Pemerintah RI melalui DITJEN BIMAS KRISTEN DEPAG untuk kesekian kalinya melakukan akreditasi terhadap STT Berita Hidup pada bulan April 2005 untuk program S1 STT Berita Hidup. Setelah melalui evaluasi maka pada tanggal 17 Mei 2005, program S1 STT Berita Hidup, baik Program Studi Teologi/Kependetaan maupun Pendidikan Agama Kristen mendapat status DIAKUI dengan SK DIRJEN BIMAS KRISTEN DEPAG RI Nomor : DJ.III/Kep/HK.00.5/90/1347/2005. Selanjutnya untuk program Pendidikan Agama Kristen mendapat surat rekomendasi untuk menyelenggarakan ujian negara. Mengamati adanya perkembangan positif maka Konsorsium Pendidikan Teologi Kristen yang diangkat oleh Menteri Agama, bekerja sama dengan DITJEN BIMAS KRISTEN DEPAG RI melakukan Akreditasi program S2 STT Berita Hidup Program Studi Kepemimpinan Kristen/ Manejemen Gereja dengan menggunakan standar yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN). Akreditasi program S2 STT Berita Hidup dilakukan pada bulan Mei 2005, dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu : Pertama, sosialisasi panduan akreditasi dalam bentuk penyusunan Evaluasi Diri dan penyusunan Portofolio STT Berita Hidup. Kedua, visitasi dari Tim Assesor yang terdiri dari wakil anggota Konsorsium dan wakil dari DITJEN BIMAS KRISTEN DEPAG RI. Ketiga, rapat bersama dan keputusan antara Tim Assesor, Badan Konsorsium dan DITJEN BIMAS KRISTEN RI. Rapat tersebut telah menghasilkan keputusan bahwa program S2 Program Studi Kepemimpinan Kristen STT Berita Hidup dinyatakan lulus dalam akreditasi dan mendapat Status Terakreditasi Depag. RI No. DJ III/Kep/HK.005/ 270/2635/2005. Dengan adanya keputusan mengenai status program S2 STT Berita Hidup tersebut, maka STT Berita Hidup mendapat hak untuk menyelenggarakan Ujian Negara untuk program Magister Teologi (S2) mulai tahun akademik 2005/2006.
Tahun 2010
Kebijakan Dirjen Bimas Kristen untuk memfasilitasi STT Berita Hidup dalam rangka mengajukan akreditasi BAN-PT. Maka Departemen Agama Dirjen Bimas Kristen membentuk Tim Penjaminan Mutu PTT/AK. Pada Bulan Februari 2010 Tim Penjaminan Mutu mengadakan visitasi ke STT Berita Hidup dalam rangka Perpanjangan Akreditasi Program S1 Program Studi Teologi/Kependetaan dan Pendidikan Agama Kristen. Hasil Visitasi STT Berita Hidup telah mendapat Ijin Penyelenggaraan dari Kementerian Agama RI. Status Nomor SK Ijin Penyelenggaraan Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI S1 Teologi: DJ.III/KEP/HK.005/132/2010, tertanggal 23 maret 2010 dan S1 Pendidikan Agama Kristen: DJ.III/KEP/HK.005/86/2010, tertanggal 10 maret 2010. Dengan demikian STT Berita Hidup dapat menyelenggarakan Ujian Negara S1 (Ujian Negara Skripsi) dan berhak mengajukan akreditasi ke BAN-PT. Pada bulan Mei 2010, Program Pascasarjana Prodi Kepemimpinan Kristen mengajukan perpanjangan akreditasi. Setelah divisitasi maka Prodi Kepemimpinan Kristen mendapat status Ijin Penyelenggaraan nomor: DJ.III/Kep/HK.005/327/2010, tertanggal 27 Juli 2010.
Pada bulan September 2010, Program Pascasarjana Prodi Pendidikan Agama Kristen mengajukan Ijin Penyelenggaraan baru ke Dirjen Bimas Kristen. Setelah divisitasi maka Prodi Pendidikan Agama Kristen mendapat status Ijin Penyelenggaraan dengan nomor DJ.III/Kep/HK.005/518/2010, tertanggal 4 Oktober 2010.
Tahun 2011
Pada bulan Desember 2011, Program Sarjana Pendidikan Agama Kristen mendapat Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan dari Kementerian Agama Republik Indonesia dengan nomor: DJ.III/Kep.HK.005/729/2011, tertanggal 31 Desember 2011 dan Program Sarjana Teologi/Kependetaan dengan nomor DJ.III/Kep.HK.005/730/2011, tertanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 16 Desember 2011, STT Berita Hidup membuka program studi S3 Doktoral berdasarkan SK ijin penyelenggaran dari Dirjen Bimas Kristen nomor: DJ.III/Kep.HK/005/572/2011, tertanggal 16 Nopember 2011.
Tahun 2012-2016
Program Magister Teologi program studi kepemimpinan Kristen mendapatkan status Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan dari Dirjen Bimas Kristen nomor: DJ.III/ Kep.HK/005/ 284/2012, tertanggal 16 Mei 2012. Program Magister Pendidikan agama Kristen mendapatkan status Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan dari Dirjen Bimas Kristen nomor: DJ.III/Kep.HK/005/285/2012, tertanggal 16 Mei 2012. Program Doktor Teologi mendapatkan status Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan dari Dirjen Bimas Kristen DJ.III/Kep.HK/005/286/2012, tertanggal 16 Mei 2012. Pada bulan Februari 2013 Program S1Teologi/Kependetaan telah mendapat status terakreditasi dari BAN PT Nomor: 091/SK/BAN-PT/Ak-XV/S/II/2013, tertanggal 21 Februari 2013 dan bulan April 2013 Program S1 Pendidikan Agama Kristen dengan Nomor: 106/SK/BAN-PT/Ak-XV/ S/IV/2013, tertanggal 04 April 2013. Pada Bulan Desember 2013 Program S2 Pendidikan Agama Kristen telah terakreditasi oleh BAN PT dengan nomor: 243/SK/BAN-PT/AK-XI/M/XII/2013, tertanggal 07 Desember 2013. Bulan Mei 2014 Program S2 Kepemimpinan Kristen dengan nomor: 120/SK/BAN-PT/Akred/ M.V/2014, tertanggal 03 Mei 2014. Pada Tahun 2016, untuk pertama kalinya mengajukan akreditasi institusi ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan pada bulan Desember 2016 Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup terakreditasi BANPT dengan nomor 3098/SK/BAN-PT/Akred/PT/ XII/2016, tertanggal 27 Desember 2016.
Tahun 2017 – 2022
Setelah mengajukan proses akreditasi sejak tahun 2015, akhirnya pada tahun 2018 Program S3 Teologi Terakreditasi BAN-PT Nomor: 1305/SK/BAN-PT/Akred/D/V/2018, tertanggal 08 Mei 2018. Mulai tahun 2018, untuk pertama kalinya STT Berita Hidup mengajukan akreditasi ke BAN-PT dengan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO): Program S1
PAK diterima BAN-PT tanggal 13 September 2018; S1 Teologi tanggal 07 November 2018 dan S2 PAK tanggal 21 November 2018. Pada tahun 2019, Program S1 Pendidikan Agama Kristen Terakreditasi BAN-PT Nomor: 228/SK/BAN-PT/Akred/S/II/2019, tertanggal 26 Februari 2019. Program S1 Teologi (Akademik) Terakreditasi BAN-PT Nomor: 1542/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2019, tertanggal 14 Mei 2019. Program S2 Pendidikan Agama Kristen Terakreditasi BAN-PT Nomor: 2512/SK/BAN-PT/Akred/M/VII/2019, tertanggal 17 Juli 2019. Pada tahun 2021, STT Berita Hidup mengajukan Ijin Penyelenggaraan Program Studi S2 Teologi ke Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI dan mengisi instrumen pengajuan ke BAN PT, pada tanggal 25 Juni 2022 telah dilakukan visitiasi oleh Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI. Pada tahun 2022, program Doktoral telah mendapat status perpanjangan Akreditasi dari BAN-PT dengan nomor : 3728/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/D/VI/2022, tertanggal 27 Januari 2022 sampai dengan 27 Januari 2027.